Kelompok tabungan Susu, juga dikenal sebagai asosiasi simpan pinjam bergilir (ROSCA), telah menjadi bentuk kerjasama keuangan tradisional di banyak budaya di seluruh dunia selama berabad-abad. Berasal dari Afrika Barat, kelompok susu telah menyediakan cara bagi masyarakat untuk menyimpan dan meminjam uang di luar sistem perbankan formal, dengan mengandalkan kepercayaan dan dukungan masyarakat untuk mengelola keuangan mereka.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kelompok tabungan susu kembali populer, terutama di kalangan milenial dan profesional muda yang mencari cara alternatif untuk menabung dan menginvestasikan uang mereka. Kebangkitan kelompok susu di masa modern ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk keinginan untuk mandiri secara finansial, ketidakpercayaan terhadap lembaga perbankan tradisional, dan meningkatnya minat terhadap praktik berkelanjutan dan berbasis masyarakat.
Salah satu alasan utama mengapa grup susu kembali menjadi trendi adalah rasa kebersamaan dan kepercayaan yang mereka berikan. Dalam kelompok susu, para anggota menyumbangkan sejumlah uang secara teratur, dan setiap anggota secara bergiliran menerima jumlah total kontribusinya. Sistem ini tidak hanya membantu anggota berhemat tetapi juga menumbuhkan rasa solidaritas dan saling mendukung antar peserta. Di dunia di mana banyak orang merasa terisolasi dan terputus dari komunitasnya, kelompok susu menawarkan cara untuk membangun hubungan dan mendukung jaringan berdasarkan tujuan keuangan bersama.
Alasan lain kebangkitan kelompok susu adalah keinginan untuk pemberdayaan dan kemandirian finansial. Banyak orang, khususnya kaum muda, mencari cara untuk mengendalikan keuangan mereka dan membuat keputusan yang tepat mengenai uang mereka. Dengan berpartisipasi dalam kelompok susu, individu dapat mempelajari keterampilan finansial yang berharga, seperti membuat anggaran, menabung, dan berinvestasi, sekaligus mendapatkan manfaat dari kebijaksanaan dan pengalaman kolektif kelompok. Pemberdayaan ini bisa menjadi sangat penting bagi komunitas marginal dan individu yang mungkin tidak memiliki akses terhadap layanan perbankan tradisional atau sumber daya keuangan.
Selain itu, kelompok susu menarik bagi banyak orang karena menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel dan personal dalam menyimpan dan meminjam uang. Tidak seperti bank tradisional, yang seringkali memiliki persyaratan ketat dan biaya tinggi, kelompok susu mengizinkan anggotanya untuk menyesuaikan pengaturan simpan pinjam sesuai kebutuhan dan preferensi masing-masing. Fleksibilitas ini sangat menarik bagi para pekerja lepas, pekerja pertunjukan, dan pekerja non-tradisional lainnya yang mungkin memiliki aliran pendapatan tidak teratur atau pengeluaran yang tidak terduga.
Secara keseluruhan, kebangkitan kelompok tabungan susu modern mencerminkan pergeseran menuju praktik keuangan yang lebih berkelanjutan, berbasis masyarakat, dan inklusif. Dengan menganut prinsip kepercayaan, kerja sama, dan saling mendukung, susu group menawarkan alternatif yang layak dibandingkan sistem perbankan tradisional yang mungkin tidak selalu melayani kebutuhan semua individu dan komunitas. Ketika semakin banyak orang mencari cara untuk membangun ketahanan dan kemandirian finansial di dunia yang penuh ketidakpastian, kelompok susu kemungkinan akan terus semakin populer dan berpengaruh, sehingga membentuk masa depan keuangan ke arah yang lebih adil dan inklusif.
